PT Abadi Nusa (ABN) di Gerudug warga Terkait Pembangun baru
Puluhan warga datangi proyek pembangunan pabrik PT Abadi Nusa (ABN) yang berada di Desa Cipeundeuy Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat yang diduga belum kantongi ijin, Senin ( 9/06/2025).
warga datangi proyek pembangunan pertanyakan perijinanya, karena warga sampai saat ini belum pernah merasa mendatangani ijin warga, apalagi melakukan rapat bersama desa maupun RW dengan adanya pembangunan tersebut, hal tersebut dikatakan salah satu tokoh warga RT 05 RW 01 Entis Sutisna (47).
Lebih lanjut Entis, pembangunan sudah berjalan sebulan lebih, sampai saat ini dirinya dan warga setempat belum pernah diajak musyawarah baik dengan perusahaan maupun dengan kepala desa,"tegasnya.
" Kami berapa kepada Perusahan ABN untuk sementara pekerjaanya di stop dulu sebelum permasalahan dengan warga masyarakat selesai,juga tolong saya meminta legalitas atau ijin bisa memperlihatkan kepada kami,karena pada dasarnya untuk mengurus ijin banguna dan sebagainya harus didasari dari ijin warga , makanya kami di disini tidak pernah diajak rapat musyawarah untuk sosialisasi tentang pembangunan pabrik, padahal kami berharap," imbuhnya.
Dari awal Pihak desa maupun perusahaan belum ada sosialisasi tentang pembangunan pabrik tersebut, bahkan kami mengajak RW untuk datang kedesa namun waktu itu belum ada kesepakatan dan komitmen, padahal kami sebetulnya bukan minta konpensasi sekarang ini, namun kami berharàp pihak perusahaan bisa komitmen tentang perekrutan tenaga kerja diutamakan warga setempat, adanya CSR, pendidikan maupun CSR kesehatan, dituangkan bentuk komitmen itu yang saya harapkan kepada pihak perusahaan,bukan konpensasi sekarang, namun sampai sekarang pihak kepala desa dan perusahaan belum mengajak kami untuk sosialisasi pembangunan pabrik," tegasnya.
Lebih jauh Entis juga, menyoroti sikap Kepala Desa Cipeundeuy yang dianggap mementingkan dirinya sendiri ketimbang kepentingan bersama warga.
“Kami datang kesini karena dengan adanya proyek pembangunan pabrik ini merasa bising karena alat berat getarànya cukup kencang bahkan rumah warga mengalami retak - retàk imbas dari getaran alat berat,"dengan kesalnya.
Ditempat yang sama Eneng (45) warga RT 04 RW 01 yang rumahnya mengalami retak -retak imbas dari pembangunan pabrik tersebut mengatakan, saya sudah 2 minggu kebelakang melaporkan rumahnya mengalami retak retak, ke kepala desa, ke pak RW bahkan ke Babinsa, namun hingga kini tidak ada tanggapan, datang kerumahpun untuk melihat rumah yang retak tidak ada, Ia berharap pihak perusahaan, harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya," tegasnya.
Yang lebih heranya lagi waktu lapor kepada kepala desa dengan rumahnya retak-retak akibat getaran alat berat, jawabanya kepala desa " lapor saja langsung ke perusahaan atau ke proyek," pungkasnya, "
DN. Arab.
Posting Komentar